BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Proses pembelajaran dialami
sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun.
Guru sebagai salah satu komponen pendidikan dan merupakan suatu bidang profesi,
mempunyai peranan yang sangat vital didalam proses belajar mengajar untuk
membawa anak didiknya kepada kedewasaan dalam arti yang sangat luas. Bahkan
boleh dikatakan bahwa keberhasilan suatu proses belajar mengajar ini 60%
terletak ditangan guru.
Oleh karena itu proses belajar
mengajar yang dibabaki oleh guru tidak akan pernah tenggelam atau digantikan
oleh alat atau lainnya. Dizaman modern yang ditandai oleh kemajuan dalam bidang
ilmu dan teknologi telah merambah seluruh sektor kehidupan. Produk iptek telah
menjadikan kehidupan manusia menjadi lebih praktis dan lebih mudah, sesuatu
yang sebelumnya tidak dapat dilakukan dan diperoleh saat ini dengan mudah dapat
segera diwujudkan termasuk didalam dunia pendidikan produk teknologi telah
menjadi guru kedua bagi anak.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana pengertian
pembelajaran efektif?
2.
Bagaimana karakteristik pembelajaran
efektif?
3.
Apa saja upaya-upaya dalam
memelihara kondisi pembelajaran efektif?
4.
Bagaimana ciri-ciri dari
pembelajaran efektif?
5.
Bagaimana prinsip pembelajaran
efektif?
6. Apa saja
metode yang digunakan dalam pembelajaran efektif?
C. Tujuan
Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran efektif
2.
Untuk mengetahui karakteristik
pembelajaran efektif
3.
Untuk mengetahui upaya-upaya
dalam memelihara kondisi belajar yang
efektif
4.
Untuk mengetahui ciri-ciri
pembelajaran efektif
5.
Untuk mengetahui prinsip
pembelajaran efektif
6. Untuk
mengetahui metode yang digunakan dalam pembelajaran efektif
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembelajaran Efektif
1.
Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Belajar pada hakikatnya
merupakan suatu usaha, suatu proses perubahan yang terjadi pada individu
sebagai hasil dari pengalaman atau hasil dari pengalaman interaksi dengan
lingkungannya.[1]
Belajar juga kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental
dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, hal ini berarti
keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada keberhasilan
proses belajar siswa di sekolah dan lingkungan sekitarnya.
Menurut Hamalik
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi (siswa dan guru), material (buku, papan tulis, kapur dan alat
belajar), fasilitas (ruang, kelas audio visual), dan proses yang saling
mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.[2] Dapat
disimpulkan bahwa secara umum pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan
oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang
lebih baik. Pembelajaran bertujuan membantu siswa agar memperoleh berbagai
pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa yang meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai
pengendali sikap dan perilaku siswa menjadi bertambah, baik kuantitas maupun
kualitasnya.
2.
Pengertian Efektif
Efektif adalah
perubahan yang membawa pengaruh, makna dan manfaat tertentu. Pembelajaran yang
efektif ditandai dengan sifatnya yang menekankan pada pemberdayaan siswa secara
aktif. . Pembelajaran menekankan pada penguasaan pengetahuan tentang apa yang
dikerjakan, tetapi lebih menekankan pada internalisasi, tentang apa yang
dikerjakan sehingga tertanam dan berfungsi sebagai muatan nurani dan hayati
serta dipraktekkan dalam kehidupan oleh siswa. Dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran efektif merupakan sebuah proses perubahan seseorang dalam tingkah
laku dari hasil pembelajaran yang ia dapatkan dari pengalaman dirinya dan dari
lingkungannya yang membawa pengaruh, makna dan manfaat tertentu.
Pembelajaran efektif juga akan
melatih dan menanamkan sikap demokratis bagi siswa. pembelajaran efektif juga
dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga memberikan
kreatifitas siswa untuk mampu belajar dengan potensi yang sudah mereka miliki
yaitu dengan memberikan kebebasan dalam melaksanakan pembelajaran dengan cara
belajarnya sendiri.
3. Hakikat Pembelajaran
Efektif
Hakikat pembelajaran
yang efektif adalah proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada
hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang
efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan
dan mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan mereka.
B. Karakteristik Pembelajaran yang Efektif
Terdapat beberapa
karakteristik pembelajaran yang efektif antara lain:
1. Belajar secara aktif baik mental maupun fisik. Aktif secara mental
ditunjukkan dengan mengembangkan kemampuan intelektualnya, kemampuan berfikir
kritis. Dan secara fisik, misalnya menyusun intisari pelajaran, membuat peta
dan lain-lain.
2.
Metode yang bervariasi, sehingga mudah menarik perhatian siswa dan kelas menjadi hidup.
3. Motivasi guru terhadap pembelajaran di kelas.
4. Suasana demokratis di sekolah, yakni dengan menciptakan lingkungan yang saling menghormati, dapat mengerti kebutuhan
siswa, tenggang rasa, memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri,
menghargai pendapat orang lain.
5. Pelajaran di sekolah perlu dihubungkan dengan kehidupan nyata.
6. Interaksi belajar yang kondusif, dengan memberikan kebebasan untuk mencari
sendiri, sehingga menumbuhkan rasa tanggung jawab yang besar pada pekerjaannya
dan lebih percaya diri sehingga anak tidak menggantungkan pada diri orang lain.
7. Pemberian remedial dan diagnosa pada kesulitan belajar yang muncul, mencari faktor penyebab dan memberikan
pengajaran remedial sebagai perbaikan, jika diperlukan.[3]
C. Suasana Pembelajaran
Efektif
Beberapa suasana yang efektif
dalam pelaksanaan proses pembelajaran:
1)
Suasana belajar yang
menyenangkan
Suasana belajar yang menyenangkan akan terwujud apabila terdapat
keterlibatan penuh, perhatian peserta didik tercurah, lingkungan belajar yang
menarik (misalnya keadaan kelas terang, pengaturan tempat duduk leluasa untuk
peserta didik bergerak),dan adanya rasa aman dan bersemangat.
2)
Suasana Bebas
Suasana bebas atau terbuka (permisif) merupakan kebebasan bagi siswa dalam
berbicara dan atau berpendapat.
3)
Pemilihan media
pengajaran dan metode yang sesuai
Guru dituntut mampu memiliki dan menggunakan media pengajaran sesuai dengan
materi yang akan di sajikan, dituntut mampu menggunakan metode mengajar secara
stimulan untuk menghidupkan suasana pengajaran dengan baik.[4]
D. Upaya Memelihara Kondisi dan Suasana Belajar
yang Efektif
Upaya-upaya yang
dilakukan ini merupakan usaha dalam menciptakan sekaligus memelihara kondisi
dan suasana belajar yang efektif antara lain:
1.
Tanggung jawab pendidik
Guru sebagai perancang pengajaran dituntut memiliki kemampuan untuk
merencanakan kegiatan belajar mengajar secara efektif, yang berarti harus
memiliki pengetahuan dan keahlian yang profesional serta kesiapan pada proses
belajar mengajar.
2.
Penataan lingkungan belajar
Dalam memelihara
kondisi dan suasana yang efektif perlu adanya penataan lingkungan belajar.
Aktivitas guru dalam menata lingkungan belajar lebih terkonsentrasi pada
pengelolaan lingkungan belajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru dalam
melakukan penataan lingkungan belajar dikelas tiada lain melakukan aktivitas
pengelolaan kelas atau manajemen kelas (classroom management).
3. Cara pengajaran
pendidik
Dalam rangka memelihara
kondisi dan suasana belajar yang efektif maka guru harus mampu memilih cara
yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran. Karena mengajar adalah hal yang
kompleks dan melibatkan peserta didik yang bervariasi, maka seorang Pendidik
harus mampu dan menguasai beragam strategi dan perspektif serta dapat
mengaplikasikannya secara fleksibel.
E.
Prinsip
Pembelajaran Yang Efektif
1.
Menguasai materi pelajaran yang akan
diajarkan
Menguasai materi pelajaran termasuk didalamnya kemampuan mengorganisasikan
dan menyesuaikan materi pelajaran menurut tingkat kemampuan, minat, dan
kecepatan pebelajar masing-masing.
- Kesehatan dan kondisi
jasmani
Mengajar adalah tugas atau kegiatan yang sangat memerlukan kesehatan dan
kondisi jasmani dapat mengurangi kemampuan pembelajar dalam melaksanankan
tugas-tugasnya untuk mengajar.
- Sifat kepribadian dan
penguasaan diri
Kepribadian
dan perilaku pembelajar besar pengaruhnya terhadap pebelajar.
- Mengerti sifat dan
perkembangan manusia.
Baik pria maupun wanita, mungkin berniat untuk mengajar tetapi mereka tidak
mengerti rangkaian perkembangan manusia, sehingga mereka tidak berhasil
mengajar sebagaimana mestinya.
- Pengetahuan/kemampuan
menggunakan prinsip-prinsip belajar.
Apa yang harus diajarkan, mengapa, bilamana dan bagaimana mengajarkan
tergantung beberapa factor diantaranya ialah: kemudahan secara individual,
kesiapan belajar, dan kesempatan belajar mengajar yang dapat berguna.
- Toleransi budaya, agama
dan suku bangsa
Pembelajar menghadapi pebelajar yang mungkin berasal dari system budaya,
agama, dan suku bangsa yang berbeda-beda.
- Peningkatan profesi dan
budaya
Pembelajar harus mengambil bagian dalam kegiatan yang bersifat meningkatkan
profesi sebagai guru pengembang kebudayaan.
F. Ciri-Ciri
Pembelajaran Yang Efektif
1. Kecakapan
membimbing belajar
Pembelajaran bukan
semata-mata suatu proses memberi pengetahuan kepada pebelajar bukan pula
sekedar hanya menghilangkan sifat-sifat dan kecenderungan yang tidak
diinginkan, tetapi yang utama adalah membimbing dan menuntun pebelajar dan
mendorong mereka untuk mencapai hasil belajar.
2. Ramah tamah
dan simpatik
Mengajar yang baik, tidak
terdapat dalam situasi yang kurang ramah tamah dan simpatik terhadap kebutuhan
dan minat pelajar.
3. Berencana
dengan baik
Pembelajar selalu memikirkan
seluruh masalah yang telah ada dan yang mungkin dialami/dihadapi sebelum
melanjutkan pelajaran.
4. Kerjasama
Salah satu yang diharapkan
dari pembelajar yang baik, ialah dapat terjalin kerjasama yang baik antara
pembelajar dan pebelajar.
5. Memberi
saran dan anjuran
Mengajar yang baik
berlangsung atas dasar saran dan anjuran bukan atas dasar perintah atau dikte.
6. Demokrasi
Mengajar yang baik berarti
mengusakan terciptanya suatu suasana lingkungan demokrasi yang di dalamnya
orang saling menghargai hak pribadi masing-masing.
7. Merangsang
Pembelajar yang baik,
merangsang perkembangan kepribadian dan aktivitas pebelajar dengan perantaraan
kepribadian dan aktivitasnya.
8. Memperhitungkan
pengalaman masa lampau pebelajar
Pembelajar yang cakap
mengerti bahwa pendidikan yang baik adalah mengorganisasi kembali
pengalaman-pengalaman masa lampau.
9. Progresif
Senang dan puas terhadap apa
yang pernah di capai dengan situasi yang statis bukan pertanda pembelajaran
yang baik.
10. Mendiagnosa kesulitan belajar
Pembelajar hendaknya
senantiasa memperhatikan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh pebelajar di
dalam belajar.
11. Menyembuhkan (remedial)
Pekerjaan menyembuhkan adalah
sangat penting, utamanya dalam pelajaran yang membutuhkan ketangkasan atau
keterampilan.
12. Memberi kebebasan kepada
pebelajar
Kebebasan yang dimaksud dalam
hal ini bukanlah kebebasan untuk bertindah semau-maunya tanpa ada kaidah atau
norma, tetapi dalam arti memberi bimbingin menurut pola-pola yang diinginkan.
G.
Metode-Metode Pembelajaran yang Efektif
1. Metode Debat
Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting
untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa.
2. Metode Role Playing
Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran
melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi
dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau
benda mati.
3. Picture and Picture
Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan
dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis kemudian
menunjukkan kepada siswa.
4. Numbered Heads Together
Numbered Heads Together adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi
nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor
dari siswa.
5. Metode Investigasi Kelompok (Group Investigation)
. Metode ini
menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi
maupun dalam ketrampilan proses kelompok (group process skills).
6. Metode Team Games Tournament (TGT)
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh
siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor
sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement.
7. Model
Student Teams – Achievement Divisions (STAD)
Metode ini siswa dikelompokkan secara baik, kemudian salah satu siswa
yang menjelaskan kepada anggota lain sampai mengerti.[5]
No comments:
Post a Comment